Bakteri adalah salah satu hewan yang dapat menimbulkan banyak gangguan saat masuk ke tubuh manusia. Banyak sekali penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri, bahkan dampaknya dapat sangat buruk bagi kesehatan. Salah satu gangguan yang disebabkan oleh infeksi bakteri adalah trakhoma ini terjadi saat infeksi bakteri terjadi di mata. Seseorang yang mengidap gangguan ini perlu mendapatkan penanganan segera agar dapat mencegah terjadinya kebutaanBerikut ulasan lengkapnya! Selain itu, seseorang yang mengalami gangguan ini, terutama anak-anak, mungkin saja mengalami infeksi berulang. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya jaringan parut pada kelopak mata yang kemudian mengakibatkan bulu mata bergesekan dengan kornea. Jaringan parut dapat membuat kornea terlihat putih menyerupai susu dan tidak dapat diubah. Gangguan tersebut juga dapat menyebabkan kebutaan jika tidak segera diatasi. Penyebab dan Faktor Risiko dari Trakhoma Gangguan ini disebabkan oleh bakteri jenis C...

Sudah tak asing dengan Bintitan. bukan? Masalah pada mata ini adalah kondisi saat bintil menyakitkan yang berbentuk seperti jerawat atau bisul tumbuh di tepi kelopak mata. Sebagian besar bintitan hanya muncul pada salah satu mata, dan bisa berdampak pada kemampuan penglihatan pengidanya.
Meskipun umumnya tidak menyebabkan gangguan penglihatan, tapi bintil yang timbul di bagian dalam bisa menimbulkan keluhan yang mengganggu. Misalnya, bintil di bagian dalam bisa lebih menyakitkan ketimbang yang tumbuh di luar. Lantas, apa yang menjadi penyebab bintitan? Adakah hal-hal lainnya yang memicu masalah mata in?
Gegara Bakteri dan Kosmetik Kedaluwarsa
Mau tahu apa penyebab utamanya bintitan? Masalah mata ini disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Staphylococcus. Bakteri ini yang umumnya hidup di kulit ini bisa menimbulkan masalah, seperti menyumbat kelenjar minyak di kelopak mata hingga menimbulkan peradangan.
Di samping itu, bintitan juga bisa disebabkan gegara kuman dan kulit mati yang terperangkap di ujung kelopak mata. Selain itu, ada faktor lainnya yang meningkatkan risiko atau memicu bintitan.
Nah, berikut beberapa faktor risikonya menurut para ahli National Health Service - UK dan sumber lainnya:
Berbagi handuk dengan seseorang yang mengalami bintitan.
Menggosok mata saat tangan dalam keadaan kotor.
Menggunakan lensa kontak tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Tidak membersihkan bekas makeup atau riasan sebelum tidur.
Mengidap blepharitis, peradangan kronis di sepanjang tepi kelopak mata
Mengidap rosacea, kondisi kulit yang ditandai dengan kemerahan pada wajah
Menggunakan kosmetik yang sudah kedaluwarsa.
Meski bukan masalah kesehatan yang berbahaya, tapi ada kalanya Bintitan memicu kondisi kesehatan lainnya. Bintitan yang tak kunjung sembuh bisa berkembang menjadi kista akibat tersumbatnya kelenjar pada kelopak mata (kalazion). Bintitan juga bisa memicu komplikasi seperti penyebaran infeksi ke jaringan di sekitar mata. Tuh, bikin khawatir, kan?
Bintitan pada umumnya tidak membutuhkan penangan medis serius. Umumnya, dalam waktu 7-20 hari bintitan bisa sembuh dengan sendirinya. Setelah pecah dan mengeluarkan nanah, bintitan akan sembuh dengan sendirinya.
Meskipun bintitan sembuh setelah pecah, tetapi jangan sekali-kali memencet atau memecahkan benjolan bintitan. Tujuannya untuk mencegah infeksi lebih parah.
Namun, bila terjadi pembengkakan maka penanganan medis khusus diperlukan. Segera periksakan diri ke rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ya!
Timbulnya Benjolan dan Kotoran Mata
Gejala bintitan sebenarnya mudah dideteksi, sebab gejala awal yang muncul biasanya benjolan merah yang mirip bisul pada kelopak mata. Namun, terdapat gejala lain yang merupakan indikasi akan adanya bintitan!
Comments
Post a Comment